komputer sebagai elemen dalam sistem
informasi
Bentuk
penyimpanan primer ada 3 bagian yaitu :
1. R.A.M (random access memory)
2. R.O.M (read only memory)
3.Cache Memory
penyimpanan primer mempunyai
kapasitas yang terbatas kapasitasnya oleh karena itu diperlukan penyimpanan
lainnya yang disebut "penyimpanan
sekunder".
Ada beberapa alat-alat inputan
yaitu :
1. keyboard
2. pointing device termasuk didalamnya
mouse, track ball, touchscreen, light pen, dan remote control.
3. alat pembaca optis
4. alat pembaca magnetis
5. alat inputan pengenal suara.
Ada beberapa alat - alat output yaitu :
1. alat output tampilan yaitu monitor yang
dapat digunakan komputer semua ukuran.
2. alat output cetakan berupa printer.
3. alat output suara, beberapa alat yang
dapat merangkai outputan komputer bersuara melalui saluran komunikasi.
4. plotter digunakan khusus untuk grafik.
serta seimbang pula dengan alat output lainnya.
selain itu ada beberapa
software lainnya. mulai dari bentuk penyimpanan, alat input dan output adalah
beberapa komponen yang sangat penting dari komputer. saling berhubungan satu
sama lain.
Database dan Manajemen Database
DBMS (Data Base
Manajemen Sistem)
DBMS
merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang
“sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat
tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak
user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan
pihak-pihak yang tidak berwenang.
Berdasarkan
orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:
1. DBMS yang berorientasi untuk satu atau
sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase,
Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk
satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi
(Personal Computer/PC). Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi
pada aspek-aspek:
1. Jika awalnya, struktur tabel hanya
mencakup pendefinisian nama field, tipe dan ukurannya, DBMS yang lebih baru
juga memasukkan feature boleh tidaknya field dikosongkan, nilai awal (default),
deksripsi field dan bentuk validasi (pendefinisian domain nilai) sebagai bagian
dari struktur tabel.
2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS
terbaru sudah semakin banyak, seperti untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan
data teks yang panjang, teks berformat, gambar, data OLE, uang dan data
autoincrement (yang nilainya bertambah otomatis)
3. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS
kelompok ini juga seringkali dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan
untuk mempermudah pemakai dalam menggunakan DBMS seperti untuk pembuatan query,
pembuatan laporan, pembuatan screen untuk berinteraksi dengan data, bahkan
hingga pembuatan (men-generate) perinta makro basis data secara otomatis
melalui pendifinisian menu dan tampilan layar.
4. DBMS kelompok ini, karena memang lebih
diorientasikan untuk pemakai tunggal, juga sering dimanfaatkan sebagai media pembangun
aplikasi basis data, sehingga DBMS dan aplikasi basis data jadi menyatu bahkan
aplikasi basis data jadi penyatu bahkan aplikasi basis data sendiri dianggap
seabgai objek basis data sebagaimana tabel-tabel data yang kita gunakan untuk
menyimpan data.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka
DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat
diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan
masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan
persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.
2. DBMS yang
berorientasi untuk banyak pemakai
Oracle,
Borland-Interface, MS-SQL Server, CA-OpenIngres, Sybase, Infomix, IBM-DB2
merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk banyak pemakai dan
karena itu lebih ditunjukkan untuk pemakaian pada sistem jaringan komputer (LAN
ataupun WAN). Tidak sebagaimana kelompok pertama, DBMS pada kelompok ini sangat
tegas memisahkan fungsi pengelolaan basis data dan fungsi pembangunan aplikasi.
Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang dihasilkan oleh DBMS kelompok
kedua bersifat sebaliknya. Transparansi hanya berlaku bagi DBMS yang
bersangkutan, sehingga pemanfaatan objek-objek basis datanya hanya mungkin
dilakukan dengan lebih dahulu mengaktifkan DBMS tersebut. Fungsi-fungsi
pendukung (ultilitas) yang umumnya disatukan pada DBMS kelompok pertama,
disediakan terpisah pada DBMS kelompok kedua ini, bukan saja karena
fungsi-fungsi pendukung tersebut tidak relevan untuk selalu diaktifkan, tetapi
juga karena fungsi pengelolaan yang ditangani DBMS kkelompok ini memang sudah
sedemikian banyak dan jauh lebih penting. Pada seri-seri terbaru dari DBMS
kelompok kedua ini, seperti juga d kelompok pertama, perluasan definisi
struktur data dan pengkayaan tipe-tipe data baru juga diakomodasi. Perbedaan
yang sangat mencolok di antara kedua kelompok DBMS terdapat pada lingkup fungsi
pengelolaan basis data. Selain memiliki fungsi-fungsi standar (yang juga
dimiliki oleh DBMS kelompok pertama) seperti pembentukan objek-objek basis data
(tabel dan indeks), manipulasi data (penambahan, pengubahan, penghapusan data)
dan pencarian data (query), fungsi pengelolaan DBMS kelompok kedua ini juga
menangani aspek-aspek:
1. Pengaman objek basis data terhadap akses
pemakai yang tidak berhak (aspek security) dan bentuk-bentuk operasi yang tidak
diperbolehkan (aspek integrity)
2. Penanganan pemulihan data akibat
kegagalan operasi basis data (aspek recovery), baik yang disebabkan oleh
operasi-operasi basis data yang salah atau menimbulkan konflik, maupun yang
disebabkan oleh fakor-faktor eksternal seperti mesin yang macet (crash), disk
yang rusak atau terputusnya koneksi jaringan.
3. Pembuatan data cadangan (aspek backup)
yang dapat dilakukan secara incidental maupun periodic yang dapat dilakukan
secara statis (dengan menonaktifkan pemakaian basis data) ataupun secara
dinamis (tanpa menghalangi pemakaian basis data oleh para pemakai)
4. Pengendalian persaingan pemakaian
objek-objek basis data oleh banyak pemakai pada saat yang sama (aspek
concurrency control) demi terjaminnya konsistensi data dan optimalisasi
pemakaian setiap sumber daya mesin.
5. Optimalisasi pengerjaan query (aspek
query processing) yang diberikan oleh aplikasi pada server DBMS demi
peningkatan performansi/ kecepatan pengerjaannya.
`Optimalisasi pemanfaatan
sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan memperhatikan
optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk dan memori
utama jika tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin.