Kamis, 05 Desember 2013

SIM 3 dan 4

komputer sebagai elemen dalam sistem informasi
Bentuk penyimpanan primer ada 3 bagian yaitu  :
1. R.A.M (random access memory)
2. R.O.M (read only memory)
3.Cache Memory

penyimpanan primer mempunyai kapasitas yang terbatas kapasitasnya oleh karena itu diperlukan penyimpanan lainnya yang disebut  "penyimpanan sekunder".

Ada beberapa alat-alat inputan yaitu :
1. keyboard
2. pointing device termasuk didalamnya mouse, track ball, touchscreen, light pen, dan remote control.
3. alat pembaca optis
4. alat pembaca magnetis
5. alat inputan pengenal suara.

Ada beberapa  alat - alat output yaitu :
1. alat output tampilan yaitu monitor yang dapat digunakan komputer semua ukuran.
2. alat output cetakan berupa printer.
3. alat output suara, beberapa alat yang dapat merangkai outputan komputer bersuara melalui saluran komunikasi.
4. plotter digunakan khusus untuk grafik. serta seimbang pula dengan alat output lainnya.

selain itu ada beberapa software lainnya. mulai dari bentuk penyimpanan, alat input dan output adalah beberapa komponen yang sangat penting dari komputer. saling berhubungan satu sama lain.

Database dan Manajemen Database
DBMS (Data Base Manajemen Sistem)
DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:
1.     DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC). Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:
1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama field, tipe dan ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh tidaknya field dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk validasi (pendefinisian domain nilai) sebagai bagian dari struktur tabel.

2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin banyak, seperti untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang panjang, teks berformat, gambar, data OLE, uang dan data autoincrement (yang nilainya bertambah otomatis)

3. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS kelompok ini juga seringkali dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk mempermudah pemakai dalam menggunakan DBMS seperti untuk pembuatan query, pembuatan laporan, pembuatan screen untuk berinteraksi dengan data, bahkan hingga pembuatan (men-generate) perinta makro basis data secara otomatis melalui pendifinisian menu dan tampilan layar.

4. DBMS kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk pemakai tunggal, juga sering dimanfaatkan sebagai media pembangun aplikasi basis data, sehingga DBMS dan aplikasi basis data jadi menyatu bahkan aplikasi basis data jadi penyatu bahkan aplikasi basis data sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana tabel-tabel data yang kita gunakan untuk menyimpan data.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.


2. DBMS yang berorientasi untuk banyak pemakai
Oracle, Borland-Interface, MS-SQL Server, CA-OpenIngres, Sybase, Infomix, IBM-DB2 merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk banyak pemakai dan karena itu lebih ditunjukkan untuk pemakaian pada sistem jaringan komputer (LAN ataupun WAN). Tidak sebagaimana kelompok pertama, DBMS pada kelompok ini sangat tegas memisahkan fungsi pengelolaan basis data dan fungsi pembangunan aplikasi. Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang dihasilkan oleh DBMS kelompok kedua bersifat sebaliknya. Transparansi hanya berlaku bagi DBMS yang bersangkutan, sehingga pemanfaatan objek-objek basis datanya hanya mungkin dilakukan dengan lebih dahulu mengaktifkan DBMS tersebut. Fungsi-fungsi pendukung (ultilitas) yang umumnya disatukan pada DBMS kelompok pertama, disediakan terpisah pada DBMS kelompok kedua ini, bukan saja karena fungsi-fungsi pendukung tersebut tidak relevan untuk selalu diaktifkan, tetapi juga karena fungsi pengelolaan yang ditangani DBMS kkelompok ini memang sudah sedemikian banyak dan jauh lebih penting. Pada seri-seri terbaru dari DBMS kelompok kedua ini, seperti juga d kelompok pertama, perluasan definisi struktur data dan pengkayaan tipe-tipe data baru juga diakomodasi. Perbedaan yang sangat mencolok di antara kedua kelompok DBMS terdapat pada lingkup fungsi pengelolaan basis data. Selain memiliki fungsi-fungsi standar (yang juga dimiliki oleh DBMS kelompok pertama) seperti pembentukan objek-objek basis data (tabel dan indeks), manipulasi data (penambahan, pengubahan, penghapusan data) dan pencarian data (query), fungsi pengelolaan DBMS kelompok kedua ini juga menangani aspek-aspek:

1. Pengaman objek basis data terhadap akses pemakai yang tidak berhak (aspek security) dan bentuk-bentuk operasi yang tidak diperbolehkan (aspek integrity)

2. Penanganan pemulihan data akibat kegagalan operasi basis data (aspek recovery), baik yang disebabkan oleh operasi-operasi basis data yang salah atau menimbulkan konflik, maupun yang disebabkan oleh fakor-faktor eksternal seperti mesin yang macet (crash), disk yang rusak atau terputusnya koneksi jaringan.

3. Pembuatan data cadangan (aspek backup) yang dapat dilakukan secara incidental maupun periodic yang dapat dilakukan secara statis (dengan menonaktifkan pemakaian basis data) ataupun secara dinamis (tanpa menghalangi pemakaian basis data oleh para pemakai)

4. Pengendalian persaingan pemakaian objek-objek basis data oleh banyak pemakai pada saat yang sama (aspek concurrency control) demi terjaminnya konsistensi data dan optimalisasi pemakaian setiap sumber daya mesin.

5. Optimalisasi pengerjaan query (aspek query processing) yang diberikan oleh aplikasi pada server DBMS demi peningkatan performansi/ kecepatan pengerjaannya.


`Optimalisasi pemanfaatan sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan memperhatikan optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk dan memori utama jika tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin.

Minggu, 13 Oktober 2013

PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI DAN MODUL SISTEM UMUM PERUSAHAAN


1.   Pengenalan pada manajemen informatika
Informasi merupakan sumber daya utama bagi manajer yang dapat dikelola, bersumber pada 2 pengaruh :
·         Kegiatan bisnis semakin kompleks.
·         Komputer mencapai kemampuan yang semakin baik.
Output yang dihasilkan digunakan oleh manajer dan orang-orang yang membutuhkan.

Sumber daya Manajemen Informasi :
·         Sumber daya FISIK : manusia, mesin, material, uang.
·         Sumber daya KONSEPTUAL : Informasi (termasuk data).
Tugas manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif.

Manajer harus memastikan bahwa data mentah yang terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna dan kemudian memastikan bahwa informasi tersebut layak digunakan oleh oarng-orang dilingkungan organisasi dalam bentuk yang tepat danpada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat digunakan secara maksimal.
Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantinya dengan informasi yang up-to-date.
Semua Kegiatan diatas dinamakan “Manajemen Informasi”.





Pentingnya Manajemen informasi dalam Perusahaan, disebabkan karena :
o   Kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat, disebabkan :
1.      Pengaruh ekonomi internasional, co : gejolak inflasi.
2.      Persaingan dunia.
3.      Batas waktu yang singkat.
4.      Kendala-kendala sosial.
o   Kemampuan komputer yang semakin baik.

Tingkatan-tingkatan manajemen :
Setiap manajer pada tingkat yang berbeda berurusan dengan hal-hal yang berbeda pula. Salah satu cara mengambarkan perbedaan itu adalah dengan mengelompokkan para manajer sebagai berikut:
  1. Kelompok Eksekutif; para eksekutif menangani hubungan perusahaan dengan lingkungan luarnya. Mereka menangani persoalan-persoalan yang berkaitan dengan posisi perusahaan, kebutuhan pelanggan, dan masyarakat.
  2. Manajer Menengah; memusatkan perhatian pada perencanaan dan menjaga pengoperasian sistem dan prosedur di dalam perusahaan. Tugas mereka adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien. Setiap unit bekerja secara sinkron untuk mencapai tujuan perusahaan.
  3. Manajer Supervisi; para supervisor berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan (feedback) yang efektif dan efisien.
Fungsi-fungsi manajemen (Henry Fayol)
1.      Manajer merencanakan apa yang akan dilakukan.
2.      Manajer mengorganisasikan untuk mencapai rencana tersebut.
3.      Manajer menyusun staff organisasi dengan sumber daya yang diperlukan.
4.      Dengan sumber daya yang ada, para manajer mengarahkan untuk melaksanakan rencana tersebut.
5.      Akhirnya para manajer mengendalikan (controlling) sumber daya tersebut dan menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.


Tingkatan Manajemen :

 
1.      Perencanaan Strategis ; direktur, wakil direktur, bertanggung jawab atas pengambilan keputusan.
2.      Pengendalian Manajemen ; manajer wilayah, ka. Divisi, bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya tujuan.
3.      Pengendalian Operasional ; supervisor, pimpinan proyek, menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer diatasnya, merupakan tempat berlangsungnya operasional perusahaan.

Keahlian Pihak Manajemen :
1.      Komunikasi, manajer menerima/mengirimkan informasi dalam bentuk :
o   Lisan ; pada saat meeting, dll.
o   Tulisan ; laporan, surat, dll.
2.      Pemecahan Masalah, sebagai kegiatan yang mengarah pada solusi suatu permasalahan (manajer terlibat dalam pengambilan keputusan).

Manajer dan Sistem
Sistem : sekelompok elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Jenis - jenis Sistem :
a.      Sistem Terbuka, mendapat pengaruh dari lingkungan luar. Co. Organisasi.
b.      Sistem tertutup, tidak mendapat pengaruh dari lingkungan luar. Co. Sistem Lab. yang tidak boleh terkontaminasi dengan udara luar.

Data dan Informasi
Data ; bentuk yang belum diolah, terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.
Informasi ; bentuk yang sudah diolah/diproses dan secara relatif memberikan arti bagi pemakainya.

 
 





EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
1.      Fokus pada data (S.I.A)
Nama yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah Pengolahan Data Elektronik, kemudian digunakan istilah Sistem Informasi Akuntansi untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan.
2.      Fokus pada informasi  (S.I.M)
Aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi.
3.      Fokus pada pendukung keputusan (D.S.S)
Sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
4.      Fokus pada komunikasi (O.A)
Difokuskan pada Otomatisasi Kantor, memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja melalui penggunaan alat-alat elektronik.
5. Fokus pada konsultasi (Sistem Pakar)
      Sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Sistem pakar adalah sebuah teknik inovatif baru dalam menangkap dan memadukan pengetahuan.










1.      Pengelola database bekerja sama dengan sistem analis membuat database yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi. “Database : sekumpulan data yang terintegrasi, diatur dan sidimpan menurut cara yang memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut.
2.      Sistem analis : mengembangkan sistem yang baru dan memperbaiki sistem yang lama.
3.      Spesialis jaringan bekerja sama dengan sistem analis membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer.
4.      Programmer : menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh sistem analis untuk membuat kode-kode instruksi yang menyebabkan komputer memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan oleh semua orang didalam organisasi.
5.      Operator , mengoperasikan komputer berskala besar.

2.   Model system umum perusahaan
Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek.
Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.

JENIS-JENIS MODEL :
1.      Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2.      Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3.      Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4.      Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.

KEGUNAAN MODEL :
1.      Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2.      Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.

Model system umum
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
1.      Arus material.
2.      Arus personil.
3.      Arus mesin.
4.      Arus uang.

2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a.                  Sistem Lingkaran Terbuka.
b.                  Sistem Lingkaran Tertutup.

Pengendalian Manajemen : pihak manajemen menerima informasi yang menggabarkan output sistem.
Pengolah Informasi : Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.

Dimensi dimensi informasi
Saat para manajer menentukan output yang harus disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar informasi :
1.      Relevansi.
2.      Akurasi.
3.      Ketepatan waktu.
4.      Kelengkapan.

Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara logis.
Manajer menggunakan standar untuk mengendalikan sistem fisik dengan kinerja actual.
“Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen penting : manajer, pengolah informasi dan standar
Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan manajer untuk melaksanakan “management by exception” (suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima).

Management by Exception memberikan 3 keuntungan dasar :
1.      Manajer tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara normal.
2.      Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima perhatian lebih menyeluruh.
3.      Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.

Namun, terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui :
1.      Beberapa kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2.      Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
3.      Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
4.      Manajer tidak boleh menjadi pasif dan hanya menunggu batas kinerja dilewati.
Konsep manajemen yang serupa dengan Management by Exception disebut Critical Success Factor. CSF adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Pendekatan system
Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).

TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
·         Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
·         Mengenal sistem lingkungan.
·         Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
·         Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
·         Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1.      Mengevaluasi standar.
2.      Membandingkan output dengan standar.
3.      Mengevaluasi manajemen.
4.      Mengevaluasi pemroses informasi.
5.      Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6.      Mengevaluasi proses.
7.Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
·         Pertimbangan alternatif yang layak.
·         Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
·         Memilih solusi terbaik.
·         Menerapkan solusi.
·         Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Ada tiga Kategori manajer dalam merasakan masalah :
Penghindar masalah, manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia

1.      berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2.      Mengumpulkan Informasi :
a.      Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b.      Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.   Menggunakan informasi untuk memecahkan  masalah :
a.      Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b.      Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.


Kesimpulan :
Manajer harus memastikan bahwa data mentah yang terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna dan kemudian memastikan bahwa informasi tersebut layak digunakan oleh oarng-orang dilingkungan organisasi dalam bentuk yang tepat danpada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat digunakan secara maksimal.
Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek.
Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.




Sumber :  www.google.com