Perkembangan
Pandangan Baru tentang Organisasi
Arti pengembangan Organisasi
Ada beberapa arti mengenai
Pengambangan Organisasi, yaitu:
1.
Pengembangan Organisasi merupakan suatu proses yang
meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan
secara terus-menerus oleh suatu organisasi
2.
Pengembangan Organisasi merupakan suatu pendekatan
situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
3.
Pengembangan Organisasi lebih menekankan pada sistem
sebagai sasaran perubahan
4.
Pengembangan Organisasi meliputi perubahan yang sengaja
direncanakan
Pengembangan
organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi efisiensi, efektifitas
dan kesehatan:
1.
Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan
dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan keluaran
maksimum)
2.
Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi
dalam mencapai tujuannya artinya kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan
dapat dicapai
3.
Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan
mutu hubungan antara para individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis
dan adaptabilitas
Sejarah perkembangan
Organisasi
Sejarah Pengembangan Organisasi
sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi
teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi
modern.
1. Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical
theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep
tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi
secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang
sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama.
Teori
Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi,
dan manajemen ilmiah.
I.
Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya
“The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.
Karakteristik-karakteristik
birokrasi menurut Max Weber:
1.
Pembagian Kerja yang jelas.
2.
Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
3.
Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi
4.
Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5.
Sistem aturan yang mencakup Hak dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan
6.
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal.
II.
Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar
sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley
dari Amerika.
Henri
Fayol mengemukakan dan mambahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar
perkembangan teori ini yaitu:
-
Pembagian Kerja / Division of Work
-
Wewenang dan Tanggung jawab
-
Disiplin
-
Kesatuan perintah
-
Kesatuan pengarahan
-
Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi
-
Balas jasa
-
Sentralisasi
-
Rantai scalar
- Aturan
-
Keadilan
-
Kelanggengan personalia
-
Inisiatif
-
Semangat korps
III.
Manajemen Ilmiah
Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow
Taylor tahun 1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah
satunya adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah
pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Taylor
mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam
organisasi perusahaan, yaitu:
o
Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang
dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
o
Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara
ilmiah.
o
Pengembangan ilmu kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah
harus diintegrasikan.
o
Untuk mecapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental
para karyawan.
Teori
organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasi formal. Dalam
organisasi formal ada empat unsure pokok yang selalu muncul, yaitu:
1. System Kegiatan yang
terkoordinasi\
2. Kelompok orang\
3. Kerjasama\
4. Kekuasaan dan kepemimpinan\
Menurut
para pengikut aliran teori klasik, adanya suatu organisasi formal sangat
tergantung pada empat kondisi pokok, yaitu:
1. Kekuasaan
2. Saling melayani
3. Doktrin
4. Disiplin
Teori
Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai
aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai
bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924
sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan
merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne
menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat
berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam
hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai
berikut:
1. Partisipai
2. Perluasan kerja
3. Manajemen bottom-up
Teori
Organisasi Modern
Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa
sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi
sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan
bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori
modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern
dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya:
TeoriN Klasik memusatkan pandangannya pada
analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan
vertikal.
Teori ModernN menekankan pada perpaduan dan
perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih dinamis
dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori
Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul
pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:
KomunikasiM
Konsep keseimbanganM
Proses pengambilan keputusanM
Tujuan
Perkembangan Organisasi ;
1.
Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
2.
Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3.
Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4.
Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan diri.
Karakteristik Pengambangan
Oragnisasi
Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah
laku suatu badan/institusi terhadap kondisi yang ada diluar institusi itu
maupun didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia bisnisnya selalu
fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga
orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri.
(Maksudnya Masih jarang sebuah institusi itu menganggap karyawannya berpotensi
untuk jadi aset dan akhirnya kurang mendapat perhatian dari perusahan itu
sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg
tertulis sebelumnya.
Karakteristik Organisasi yang efektif adalah :
-
Concern terhadap SDM dan memperlakukan SDM sebagai Aset yang berharga
-
Program Training dan Pengembangan terbuka seluas-luasnya
-
Program kompensasi terlaksana dengan baik
-
Tingkat perputaran SDM rendah
-
Top manajemen mempunyai komitmen dan mendukung terhadap perkembangan SDM
-
Semua Team turut berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi
Secara umum karakteristik pengembangan organisasi :
1)
Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh
berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan
organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat
tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2)
Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan
organisasi maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
3)
Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai
kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk
campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk
dalam sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.
4)
Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena
dampak perubahan yang akan terjadi.
5)
Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan
secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu
hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
6)
Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik
dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
7)
Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen
sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan
interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana
yang utuh.
8)
Pendekatan Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya
meningkatkan efektivitas organisasi.
Organisasi Masa Depan
Dalam abad duapuluh satu ini setiap organisasi akan
dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik
persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang
potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua
pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu : 1) Pendekatan
yang berbasis sumberdaya tangible, dan 2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya
manusia (intangible).
Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya
bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina universitas hanya
berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa
dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih
mengarah pada persaingan pengetahuan, tanpa mengabaikan hal fisik, maka
pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang kuat
karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan,
namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan
mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning
organization)
Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini
pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang
terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan
dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan
menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya. Sumberdaya
manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara
inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis
pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup
keterampilan, kemampuan, kapasitas serta kapabilitas pembelajaran. Kapasitas
dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang
juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan
pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang
penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan
prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya
alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan
bertahan dalam era kompetisi.
Kesimpulan :
Pengembangan Organisasi merupakan
suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis
yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi
Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat
hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi
klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah
laku suatu badan/institusi terhadap kondisi yang ada diluar institusi itu
maupun didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia bisnisnya selalu
fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga
orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri
Dalam abad duapuluh satu ini setiap organisasi akan
dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik
persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang
potensial perlu diantisipasi
Sumber :
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar